Sabtu, Desember 15, 2012

Analisis Produk Kopi Sereal



ANALISIS PRODUK KOPI SEREAL

Kopi adalah salah satu bahan baku yang digunakan untuk produk specialty coffee yang saat ini memiliki peluang pasar yang baik. Kopi merupakan hasil perkebunan yang dominan dikonsumsi sebagai minuman penyegar. Kopi kemudian terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung kardiovaskuler (Syarief, 2003).
Seperti yang kita ketahui, penikmat kopi berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari kalangan orang tua, dewasa hingga remaja. Terlebih lagi inovasi-inovasi yang banyak diciptakan dari kopi sebagai minuman, membuat para penikmat kopi semakin tertarik untuk mencobanya. Inovasi-inovasi tersebut antara lain jenis kopi cappuccino, espresso, kopi latte, kopi instant, kopi moka  dan masih banyak lagi. Selain itu, inovasi dari komoditas kopi yang kami ciptakan yaitu minuman kopi sereal.
Minuman kopi sereal ini selain menggunakan kopi instan, juga menggunakan sereal yang berasal dari bahan dasar oat/bubur gandum yang dibuat dari biji gandum yang diproses dengan tidak menghilangkan sumber seratnyat. Selain dengan mempertahankan kandungan serat, keuntungan lain dari oatmeal adalah sebagai sumber protein yang baik, karbohidrat kompleks, nutrisi dan zat besi yang tidak hanya membantu untuk mengurangi berat badan tetapi juga memerangi masalah kesehatan, terutama jenis penyakit kanker. Oatmeal juga merupakan sumber karbohidrat rendah glikemik yang mendorong kadar gula darah dalam tubuh tetap stabil. Mengandung fitonutrien yang disebut lignan, yang bermanfaat bagi kesehatan jantung.
Minuman yang ditambahkan dengan sereal memiliki rasa dan aroma yang nikmat dan menjadikannya sangat cocok sebagai pelengkap dan atau pengganti sarapan pagi serta pengganti cemilan yang menyehatkan. Minuman ini mengandung 200 kalori dan 5 gram protein. Dengan dipadupadankan dengan kopi, minuman kopi sereal dapat mengubah pandangan negatif sebagian orang terhadap kopi yang dianggap dapat mengganggu kesehatan, Minuman kopi sereal dapat menjadi pengganti sarapan pagi bagi pecinta kopi yang tidak sempat sarapan pagi. Tidak hanya itu, penyajian minuman kopi yang dicampur sereal menjadi lebih praktis serta mempersingkat waktu penyajian.
Keuntungan-keuntungan diatas dapat tersampaikan dengan jelas kepada konsumen apabila peluang-peluang yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.  Peluang yang bisa digunakan untuk meningkatkan pemasaran produk ini adalah berbagai media massa yang dapat digunakan sebagai media  iklan, adanya kebijakan pemerintah untuk mengembangkan UKM dengan mengadakan berbagai event untuk usaha kecil menengah, serta kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, sehingga mempermudah untuk memasarkan produk ini.
Produk minuman kopi sereal sejauh ini belum diproduksi di kalangan masyarakat luas. Oleh karena itu, ancaman dari pihak luar seperti jumlah kompetitor yang terus meningkat, munculnya produk baru yang lebih unggul, kenaikan harga bahan baku karena jumlahnya semakin terbatas, serta beberapa ancaman lainnya sejauh ini belum terlalu dirasakan.

DAFTAR PUSTAKA:
Syarief, R. 2003. Sejarah Ditemukannya Kopi. [terhubung berkala]. www.scribd.com (15 Desember 2012)

Minggu, November 25, 2012

I Miss You (Horror-Romance Thailand Film)



Tadi malem, saya sama temen-temen kostan nonton film bergenre horror romance dari Thailand. Judulnya I miss you. Ini film horor Thailand ke tiga yang saya nonton, setelah film 4bhia da ladda land yang sumpah sereem bangett. 


Director:
Monton Aryangkun


Cast:
Apinya Sakuljareonsuek, Jetsadaporn Poldee, Nattaweranuch Thongmee


Genre:
Horror, Romance


Run Time:
122 mins


Opens:
26 July 2012


Rating:
PG13 Horror

Film ini dibuka dengan seorang dokter professional, Dr Thana (Jetsadaporn Poldee) yang masih depresi gara-gara tunangannya tewas kecelakaan. Waktu itu dia dan pacarnya satu mobil bareng, terus ada sepeda motor nyalib, jadinya mereka mengalami kecelakaan tragis. Yang meninggal hanyalah pacarnya namanya Dr. Nok (Nattaweranuch Thongmee) yang tewas mengenaskan. Pria ini sulit banget ngelupain almarhumah ceweknya. Sampai-sampai di apartemennya dipajang lukisan gede sang pacar yang lagi preweeding. Gede bangeeettt. 
 


Itu dokter juga rutin banget ngasi buket bunga wediing di tempat kejadian kecelakaan. Dan lagi mayat cewenya gag dikuburin, malah disimpen untuk mengenangnya. Malah cincin tunangan cewenya, masih nempel di jari mayat cewenya yang udah meninggal.

Ada dokter imut bernama Dr. Bee (Apinya Sakuljaroensuk). Dia suka sama Thana, dan sebaliknya juga begitu. Tapi karena Thana masih dibayangi masa lalu, Thana ragu. Sementara Bee tahu kalau arwah mantan pacar Thana suka gangguin cewek-cewek yang deket sama Thana. Singkatnya, bee kesel karena enggak dianggap. Terus ternyata pas di mobil, sebelum kecelakaan terjadi, Thana sempat selingkuh. Thana One night stand sama cewek. Cewek ini juga masih suka main ke apartemen Thana. Dan ternyata cewe selingkuhan ini lah yang menyebabkan tunangannya sama thana meninggal. Dr.Nok yang sudah menjadi hantu, menunjukkan klue perselingkuhan nya dengan ngebawa bee ke mobil yang digunakan waktu kejadian kecelakaan. Disitu bee nemuin foto thana yang selingkuh sama cewe lain. Parah banget ternyata dia selingkuh, udah mau tunangan padahal.

I Miss You mungkin tontonan yang tepat untuk penonton drama, awam, dan nyari scene-scene deg-degan alias penampakan yang sebenarnya jelek dan enggak serem. Tapi film ini jadi box office di Thailand sendiri. Lupakanlah penampakan mengerikan hantu Natre di film Shutter. Film yang dikabarkan mempunyai 3 ending yang berbeda ini dikemas dengan twist yang membuat kita berfikir untuk nonton film ini lebih dari sekali. 
Selamat Menonton^^

Museum dan Pewarisan Jati Diri




Hilangnya sekitar 20 buku besar sebagai master piece koleksi yang pernah terjadi di Museum Radya Pustaka Solo tentu telah mengagetkan banyak kalangan. Betapa barang-barang bersejarah yang mampu menjelaskan jati diri bangsa Indonesia masa lalu mengalami perlakuan yang tidak semestinya. Termasuk 4 jilid buku Werna Werni Sinjang karangan Raja Keraton Kasunanan Paku Buwono X, yang memuat gambar motif batik Solo disertai cara pembuatannya.
Tentu masyarakat juga akan susah untuk masih mengingat hilangnya sejumlah arca batu dan perunggu koleksi Museum Radya Pustaka Solo yang diperkirakan berlangsung antara 22 Oktober 2006 sampai 7 Maret 2007. Tidak adanya perhatian terhadap peninggalan sejarah masyarakat jelas menyemarakkan praktik pencurian koleksi museum, yang suatu saat juga bisa menimpa atau sudah terjadi di museum-museum yang lain.
Masyarakat Indonesia telah mengepung alam fikiran kesehariannya dengan dunia industri dan selera modernitas sehingga melupakan museum yang terkesan kuno. Kapitalisme global dengan jargon efektif dan efesien telah mampu merubah jati diri masyarakat. Keterbukaan dan penghargaan sesama manusia dalam interaksi tawar-menawar di pasar tradisional, lenyap saat pasar modern datang dengan menawarkan privasi belanja masyarakat berupa rasa aman dan nyaman.
Perubahan sifat dasar masyarakat tersebut telah terjadi di banyak aspek, mulai dari pendidikan, politik, transaksi kekuasaan, dan pembangunan. Pragmatisme pencapaian hasil yang tidak mempedulikan proses menjadi perilaku kultural masyarakat. Maka, sekolah telah membunuh kemanusiaan dengan ketidakjujuran dalam ujian nasional, partai politik menawarkan kalangan selebritas sebagai calon legislatif tanpa proses kaderisasi, sampai pada pembusukan birokrasi kekuasaan pemerintahan yang berawal dari tidak rasionalnya gaji dengan standar kehidupan layak.
Dengan kondisi semacam itu, diperlukan kembali penggalian informasi budaya masa lalu dan memberi makna dalam konteks masyarakat masa kini. Ini tidak hanya terkait dengan karakter atau mentalitas yang tergerus, tetapi persoalan pelestarian budaya (heritage society) untuk membangun masa depan masyarakat yang lebih baik. Dan peran ini semestinya dijalankan dengan memosisikan museum sebagai poros pembangunan jati diri masyarakat.
Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengenali jati dirinya. Dengan demikian, yang harus dilakukan jika bangsa Indonesia benar-benar bertekad menjadi bangsa yang besar adalah mengenali jati dirinya terlebih dahulu. Namun jika masyarakat sudah tidak mempedulikan lagi tentang hakikat jati diri bangsa Indonesia, maka sangat dimaklumi jika arah pembentukan karakter generasi muda saat ini mengalami anomali perjalanan.
Berkenaan dengan tujuan tersebut, museum-museum yang di ada, terutama di Ibu Kota Jakarta, harus berubah dari sekadar tempat pameran benda-benda kuno menjadi pusat kajian budaya lokal yang mampu mentransformasikan gagasan budaya yang bernilai kultural tinggi menjadi strategi aplikatif, terapan, dan kekinian. Sebagai contoh refleksi sejarah sekaligus karakter generasi muda Indonesia adalah melalui pemaknaan ulang Museum Sumpah Pemuda.
Museum yang berada di Jalan Kramat Raya 106, tempat dibacakannya Sumpah Pemuda merupakan sebuah rumah pondokan untuk pelajar dan mahasiswa milik keturunan Cina, Sie Kok Liong. Di gedung milik Sie Kok Liong ini pernah tinggal beberapa tokoh pergerakan, seperti Muhammad Yamin, Aboe Hanifah, Amir Sjarifudin, dan A.K. Ghani. Sejak 1925 gedung tersebut menjadi tempat tinggal pelajar yang tergabung dalam Jong Java yang kebanyakan sebagai pelajar Sekolah Pendidikan Dokter Hindia atau  STOVIA. Selain memberikan inspirasi ketekunan dari kalangan terpelajar masa lalu, setidaknya tekandung maksud solidaritas sesama pemuda untuk mampu menjadi agent of social changes.
Keberadaan Museum Sumpah Pemuda yang diresmikan Gubernur DKI Jakarta, Ali Sadikin pada 20 Mei 1973 dan diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto pada 20 Mei 1974, tentu bukan hanya asal ada, tetapi dalam konteks pewarisan gagasan-gagasan untuk menjaga dan membangun identitas perjuangan kalangan muda Indonesia. Sudah mafhum bahwa gagasan perjuangan kalangan muda Indonesia masa lalu adalah mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam berbangsa sekaligus mengawal berlakunya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. Parahnya, ikrar “satu bahasa, bahasa Indonesia” tersebut terasa hilang makna setelah terjadinya imperialisasi bahasa asing secara akut terhadap bahasa Indonesia.
Di beberapa kota lain, museum dibangun karena memiliki kedekatan sejarah dengan lokalitas masyarakat. Insiden dan konflik yang diakibatkan bermacam-macam alasan sejarah dan masa lalu menimbulkan warna-warni museum. Di Daerah Istimewa Yogyakarta, Museum Yogya Kembali menggambarkan kegigihan dan kelihaian strategi pasukan rakyat dalam melawan Belanda yang dilandasi adanya kebersamaan masyarakat. Untuk menambah warna museum, sejarah perjuangan kalangan muda Indonesia masa kini juga layak untuk didioramakan dalam Museum Sumpah Pemuda yang kini semakin terasingkan.
Dengan kata lain, museum sebagai kepentingan publik mesti mampu menjadi counter budaya masyarakat karena posisinya sebagai salah satu kepentingan publik. Secara kompetitif, museum sebagai ruang publik telah terkalahkan oleh ruang publik lain yang mampu menyuplai kesenangan sesuai gaya modernitas. Untuk itu, gagasan budaya dari museum-museum yang ada, harus direkayasa untuk dapat dirasakan masa kini, sehingga terjadi diferensiasi koleksi disertai positioning yang jelas dalam promosi untuk mengawal jati diri lokalitas masyarakat. Tentu langkah konkret tersebut harus dimulai dari dunia pendidikan untuk menggerakkan kembali belajar dari museum

Written by Muh. Khamdan

http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1818%3Amuseum-dan-pewarisan-jati-diri&catid=159%3Aartikel-kontributor&Itemid=284